Situs Makam Kuno nangka beurit berada di kampung Talun dan terkenal dengan Situs Talun.Secara geografis situs ini berada pada ketinggian 454 m dari permukaan laut.Dan berada pada posisi 06º 38’ 02,3” LS dan 107º 37’ 32,7” BT .Di sekelilingnya terdapat bukit pasir.Disebelah tenggara bukit pasir Cibadak Pasea (475 m dpl) dan di sebelah timur laut ada bukit pasir nyomot (640 m dpl).
   Di sana terdapat makam tua yang merupakan karuhun / leluhur orang sunda yaitu Makam Arya Wangsa Goparana.Makamnya sendiri berada di ujung kampung sekitar 200 meter dari kampung.Untuk mencapai lokasi kendaraan harus di parkir di ujung kampung dan menuju makam dengan berjalan kaki pada jalan yang sudah di keraskan selebar 3 meter.Lokasi ini bisa di tempur dari arah Subang melalui jalan raya arah Bandung hingga jalan Cagak.Kemudian melalui jalan alternatif menuju Wanayasa kemudian melewati Sagalaherang.Selanjutnya mengukuti jalan desa yang beraspal menuju kampung Talun.
  Sesampainya di pintu makam akan di temukan papan bertuliskan undang undang no.05/1992 pasal 26 dari Dinas Purbakala Kab. Subang Jawa Barat.yang isinya berupa perlindungan terhadap situs purbakala/cagar budaya.Jika datang dengan tujuan Wisata Ziarah anda bisa menemui Juru kunci makam.Tersedia 4 juru kunci di makam ini dan bergiliran bertugasnya 2 kali dalam 1 minggu.Petugas Kuncen tersebut adalah Bp.Kumaedi,Bp Utang,Bp.Umri dan Mak Entin.Petugas Kuncen beasal dari warga desa Sagalaherang sendiri.
  Tanah makam situs ini adalah merupakan milik Tanah desa Sagalaherang bukan tanah wakap pewaris.Sedangkan luas makan sekitar 500 meter dan di sekitar makam kuno terdapat makam dari penduduk kampung Sagalaherang.Namun sejak tahun 1982 pemakaman peduduk di tempat ini tidak diperbolehkan.Pemugaran makam dilakukan pada 25 Maret 1984 dan di resmikan 27 Mei 1984.Sumber dana perawatan selama ini berasal dari para pengunjung yang datang.Bukan berasal dari Pemerintah Daerah Kab.Subang.Sedangkan perbaikan jalan menuju makam yang di perbaiki saat ini dana berasal dari mantan bupati ke-4 dari sekarang yaitu Bp.Oman Syahroni.Saat menjabat Beliau sangat perhatian kepada keberadaan situs makam kuno ini.Informasi inidi peroleh dari Bp.kumaedi salah seorang kuncen dari makam ini.
  Makam ini sering di datangi dari berbagai daerah sekitar Subang juga dari Jabodetabek.Untuk kunjungan paling ramai biasanya bulan Maulud dan menjelang bulan Ramadhan.Kunjungan lokal dan orang penting biasanya dari Subang sendiri.Menurut informasi Bp.Kumaedi setiap ada Kapolres Subang yang baru,sebelum bertugas biasanya datang ziarah ke makam ini.Atau Bupati baru juga menyempatkan diri  berziarah.
  Keberadaan dari situs makam kuno di kampung Talun membawa dampak kemajuan ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan menjual berbagai macam souvenir dan makanan.Barang dagangan yang paling laku adalah air minum.Air minum biasanya di bawa saat berziarah dan di bawa pulang untuk keluarga yang ada di rumah.






Artikel Terkait

 
Copyright © 2010. WARTA PERSADA.COM - All Rights Reserved