Bagi warga Cikarang dan sekitarnya yang biasa bekerja di sekitar Cikarang dan menggunakan kendaraan roda empat atau umum,bersiap siaplah dengan kemacetan panjang setiap harinya.Pasalnya mulai tanggal 02 Maret 2011 PT Jasa Marga (Persero) Tbk segera mengoperasikannya  Gerbang Tol  Cikarang Utama pada ruas Jakarta-Cikampek. Pada hari hari biasa tanpa adanya gerbang tol saja ,sudah macet panjang.Bagaimana jika di tambah keberadaan gerbang tol yang lokasinya di pintu masuk dan keluar Cikarang Barat.


Direktur Operasional Jasa Marga Adityawarman mengatakan pemindahan gerbang tol ini guna mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Gerbang Tol Jatibening terutama pada saat jam padat mengingat kapasitas Gerbang Tol dengan 12 gardu keluar ini dinilai sudah tidak mampu lagi menampung kepadatan arus lalu lintas.


Dia juga menjelaskan bahwa emindahan Gerbang Tol Jatibening ke Gerbang Tol Cikarang Utama untuk mengatasi kemacetan ruas Jakarta Cikampek

 
“Pemindahan Gerbang Tol Jatibening ke Gerbang Tol Cikarang Utama untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi pada ruas Jakarta-Cikampek khususnya pada saat jam padat, tingkat kemacetannya bisa mencapai 3 kilometer,” katanya, hari ini.

Dia juga menjelaskan jika dihitung dengan perkiraan empiris terhadap kepadatan trafik pada ruas tersebut  sebesar 10% dari LHR maka ditemukan hasil 6.000 kendaraan perjamnya, sementara untuk dapat melayani arus kendaraan 6.000 kendaraan/jam dibutuhkan 18 gardu tol.

Gerbang tol Cikarang Utama, lanjut dia  memiliki 21 gardu keluar yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

“Antara kedatangan dan pintu keluar tidak seimbang, sehingga sering terjadi kemacetan pajang, untuk itu Gerbang Tol Cikarang Utama yang memiliki gerbang tol keluar lebih banyak diharapkan dapat melayani kepadatan arus lalu lintas pada ruas Jakarta-Cikampek,” ujarnya.

Adit mengatakan dengan dioperasikannya Gerbang Tol Cikarang Utama ini, perusahaan akan melakukan perubahan sistem transaksi dibeberapa ruas jalan tol Jakarta-Cikampek seperti untuk ruas dari arah Jakarta-Cikarang.

Bila sebelumnya kendaraan dari arah Jakarta menuju Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, dan Cikarang atau sebaliknya menggunakan sistem tertutup, dimana pengguna jalan tol mengambil tiket masuk di Gerbang Tol Pondok Gede Timur Utama dan akan membayar tarif tol yang berbeda sesuai asal gerbang.

Setelah Gerbang Tol Cikarang Utama dioperasikan,maka akan diberlakukan sistem terbuka dan dikenakan tarif merata ini berdasarkan tarif perjalanan rata- rata antara Jakarta hingga Cibitung, dengan ditetapkannya tarif merata ini, Ady berharap akan dapat  mereduksi kepadatan kendaraan yang biasanya terpusat di satu gerbang yaitu Gerbang Tol pondok Gede Timur Utama.

Sedangkan pada kendaraan yang akan ke arah Karawang, Cikampek, Bandung, dan Cileunyi atau sebaliknya tetap dikenakan tarif tol sesuai asal gerbang (jarak tempuh).
 

Pembangunan  Gerbang Tol Cikarang Utama dengan nilai investasi sebesar Rp180 miliar itu telah selesai dan tengah menunggu izin pengoperasiannya oleh pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Menurut Adit, Jasa Marga sebelumnya telah mengajukan surat tertulis kepada Kementeria PU, jika surat izin pengoperasian tersebut telah disetujui, maka perusahaannya siap memindahkan Gerbang Tol Jatibening menuju Gerbang Tol Cikarang Utama.

“Mengenai berapa tarif yang akan diberlakukan pada Gerbang Tol Cikarang Utama kami masih belum bisa memberitahukan lebih lanjut, pasalnya keputusannya ada di Menteri PU. Jadi jika surat izin operasinya sudah keluar, maka harga tarifnya juga sudah bisa diketahui,” katanya.

Artikel Terkait

 
Copyright © 2010. WARTA PERSADA.COM - All Rights Reserved