Kerusuhan dalam perebutan lahan Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) Dago, Senin (18/7), menyulut kemarahan warga Bandung. Forum Komunitas Kasundaan di Kota Bandung langsung bereaksi. Aksi rebutan lahan SMAK Dago yang melibatkan etnis tertentu, berakhir rusuh. Warga meminta aparat kepolisian untuk secepatnya mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

Selama ini masyarakat Bandung dan Jabar hanya menjadi penonton mereka yang berambisi menguasai lahan maupun berbisnis.

Acil Bimbo meminta siapa pun yang datang ke Kota Bandung maupun daerah lainnya di Jabar, untuk menghargai masyarakatnya. Acil menilai, apa yang dilakukan kedua kubu yang bertikai dan memperebutkan SMAK Dago, telah menghina warga Kota Bandung dan masyarakat Jabar pada umumnya. Sejumlah pihak serta elemen masyarakat di Kota Bandung, mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di SMAK Dago. Apalagi Bandung ini dikenal sebagai kota yang kondusif

Kota Bandung yang selama ini di kenal sebagai kota yang kondusif, aman, dan tertib, untuk itu  Forum Komunitas Kasundaan meminta kepada pihak-pihak yang bertikai agar bisa duduk bersama, berdamai, dan tidak lagi mengulangi perbuatannya, apalagi di Kota Bandung.Meraka tidak ingin kota bandung rusak gara-gara insiden yang melibatkan dua kubu yang bertikai.

Terkait kejadian tersebut, Erwan meminta masyarakat Kota Bandung untuk tidak terpancing. Masyarakat lebih baik menyerahkan permasalahan yang terjadi kepada pihak kepolisian.

Sedangkan Ketua Umum Paguyuban Warga Banten Jawa Barat Ferdi Ligaswara, juga mengecam aksi anarkis dan premanisme yang terjadi di Kota Bandung tersebut. Apalagi Kota Bandung merupakan kota yang kondusif, agamis, humanis.

Sementara itu Ketua Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) Ir. Maringan Manik merasa prihatin dan keberatan dengan berita yang menuduh telah membuat kerusuhan di Kota Bandung berasal dari PLK. Sumber:Galamedia

Artikel Terkait

 
Copyright © 2010. WARTA PERSADA.COM - All Rights Reserved