WARTA PERSADA.COM.Tingkat kriminalitas di Kabupaten Bekasi belakangan ini kian meresahkan. Para pelaku kejahatan memiliki senjata api laras pendek (senpi) dan tidak segan-segan melukai korbannya. Sampai saat ini belum ada seorang pun pelaku yang ditangkap.
Berdasarkan informasi yang di dapatkan WARTA PERSADA.COM, dalam rentang dua pekan ini, sudah ada tujuh kali kasus perampokan dengan menggunakan senjata api di wilayah hukum Polres Kabupaten Bekasi. Tidak hanya di malam hari dan di tempat sepi, para pelaku bahkan berani melakukan di tempat terbuka di siang hari bolong. Dari modus pelaku, diduga pelakunya kelompok yang sama. Jumlah ini belum termasuk dari yang terjadi sebelumnya dan bisa jadi lebih sedikit lebih banyak dari yang pernah terekspos media.
Aksi perampokan di Perumahan Taman Sentosa Cikarang Selatan, Minggu (19/9), diketahui pelakunya berjumlah empat orang. Mereka menggunakan dua sepeda motor merampok sepeda motor Mio T 963 QP yang digunakan oleh Erwin (21) saat baru memarkir kendaraan di Rumah Makan Asem II. Pelaku sempat melepaskan beberapa kali tembakan ke arah warga yang hendak mengejarnya, bahkan Erwin terkena timah panas di kaki kiri hingga dilarikan ke rumah sakit.
Selanjutnya, aksi perampokan terjadi di warnet Kampung Pekopen Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Sabtu (25/9).Empat pelaku yang kepergok hendak mengambil sepeda motor sempat berkelahi dengan pemilik warnet, tetapi salah seorang pelaku kemudian mengeluarkan senjata api dan melepaskan satu kali tembakan ke udara dan menembak salah seorang warga yang berusaha mengejar. Korban luka tembak terkena bagian tangan dan dilarikan ke rumah sakit.
Satu minggu terakhir ini telah terjadi tiga kali perampokan dengan senjata api. Pertama terjadi pada Senin pagi (4/10). Pelaku yang diduga berjumlah lebih dari dua orang ini merampok rumah Arman pegawai STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) di Perumahan Griya Yasa Blok A1 No. 1 RT 01 RW 09 Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Aksi pelaku sempat kepergok oleh pembantu di rumah tersebut, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena pelaku mengancamnya dengan senjata api. Kerugian dalam peristiwa tersebut diduga mencapai puluhan juta rupiah.
Selang sehari, aksi perampokan terjadi lagi di rumah H. Aminudin, seorang kontraktor PLN yang beralamat di Kampung Kaum Utara RT 04 RW 01 Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (4/10) se-kitar pukul 5.00 WIB. Dalam aksinya para pelaku menggasak 1 unit mobil sedan Honda Civic nopo; B 233 TO, 1 unit sepeda motor Kawasaki Ninja nopol B 6275 FXZ, 3 unit laptop, 3 handphone, dan uang tunai Rp 5 juta. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kasus perampokan juga menimpa seorang warga negara asing keturunan Jepang, Mr. Hara (35) yang dirampok saat mengganti ban mobilnya yang kempes di pinggir Kali Malang tepatnya di Kampung Pasir Sari, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi atau lepas keluar pintu tol Delta Mas. WNA dan sopirnya diancam oleh 4 pelaku, 2 pelaku menggunakan senjata api.
Perampokan terbaru terjadi di Warnet 24 Jam yang berada di Jl.Kedasih,Cikarang Baru pada pagi hari Minggu pagi 10 Oktober 2010.Perampok berhasil kabur membawa motor pengunjung warnet yaitu 1 buah motor Yamaha Vixion dan 1 buah motor Yamaha Mio.Pelaku sempat menembaki pemilik kendaraan namun hanya mengenai kaca jendela Warnet.Pelaku berjumlah 3 orang.Dari kaliber selonsong peluru yang tertinggal di duga perampok menggunakan senjata api rakitan.
Menanggapi berbagai kejadian itu, Komisaris Besar Sutija Juanta, Kapolres Bekasi Kabupaten mengatakan bahwa keterbatasan personel yang ada tidak mampu menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Untuk itu, dia meminta peran serta masyarakat dalam ikut meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya masing-masing. Pengamanan ini juga sekaligus untuk mengantisipasi agar Kabupaten Bekasi tidak dijadikan sarang persembunyian teroris.
Selain itu, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada jajarannya di tingkat Polsek agar meningkatkan patroli rutin bekerjasama dengan unsur-unsur masyarakat. Termasuk melakukan pengamanan di tempat-tempat strategis dan titik-titik rawan kejahatan, seperti Mal, Bank, Pegadaian, dan Pasar. Setiap tempat akan dijaga sedikitnya dua anggota polres bersenjata lengkap.
Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan pengembangan dan penyelidikan kasus perampokan bersenjata api yang belakangan marak terjadi di Kabupaten Bekasi. Kapolres mengatakan sudah mengantongi nama-nama tersangka dan sedang melakukan pengejaran. Namun, dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut, apakah aksi-aksi perampokan tersebut dilakukan oleh satu kelompok yang sama atau tidak.
Sebagai daerah yang terdapat ribuan perusahaan multinasional, faktor keamanan menjadi sangat penting. Apalagi kasus ini telah menimpa seorang WNA Jepang yang notabene adalah pengusaha yang menanamkan modalnya di kawasan industri Jababeka. Masyarakat dan investor tentu butuh rasa aman yang dijamin oleh negara dalam hal ini adalah pihak kepolisian.